Senin, 09 November 2015

Cara Menyeimbangkan Otak Kiri dan Otak Kanan


otak kiri kanan


Kita cenderung lebih mementingkan analisis, logika, dan matematika serta jarang seta jarang sekali memerhatikan atau mengoptimalkan fungsi belahan otak kanan. Pada kenyataannya tidak lebih dari 10% mata pelajaran diajarkan di sekolah yang memakai fungsi belahan otak kanan, seperti kesenian dan musik. 
Hasil penelitian yang dilakukan di Amerika terhadap 311.207 orang dewasa menunjukkan hasil sebagai berikut:
      •  Terbiasa menggunakan otak kiri sebanyak 44,2% 
      • Terbiasa menggunakan otak secara seimbang 27,4% 
      • Terbiasa menggunakan otak kanan sebanyak 28,3%

      Inilah beberapa kebiasaan baik yang perlu Anda latih :
      1. Untuk melatih otak kanan anak :
        • Melatih kepekaan seni dengan memutarkan musik yang dinamis di pagi hari dan musikyang lebih tenang di siang hari agar anak dapat beristirahat. Dengan demikian anak memiliki kepekaan tentang irama musik.
        • Merangsang kemampuan mengontrol diri dan melatih stabilitas emosi anak, misalnya dengan memberikan pengertian pada anak saat keinginannya ditolak atau gagal mencapai sesuatu, dengan demikian anak belajar mentoleransi dan beradaptasi dengan rasa kecewa.
        • Melatih anak untuk memberikan sedekah kepada fakir miskin atau memberikan pakaian yang masih baik untuk korban bencana; aktivitas ini baik untuk melatih empati.
        • Gunakan alat peraga untuk mengoptimalkan panca indera, contohnya : untuk menerangkan pembagian, gunakan 20 butir kerikil yang dibagi menjadi 2 bagian masing-masing 10 butir. Bila perlu gunakan kerikil berwarna warni, yang bisa dipisahkan menjadi 2 bagian. Hal ini akan memudahkan anak mengingat konsep pembagian sekaligus, karena warna merupakan salah satu unsur yang paling mudah diingat oleh anak.
        • Melatih kepekaan rasa makanan dan memilih makanan yang paling disukai/kurang disukai. Orang tua juga dapat mengajak anak bersama-sama menyiapkan makanannya. Semakin banyak anak mengenal rasa, jenis dan manfaat makanan, maka anak akan semakin kreatif dan mampu beradaptasi dengan berbagai cita rasa makanan.
        • Mengajak anak melakukan permainan yang membutuhkan banyak gerak fisik, misalnya : bersepeda, kejar-kejaran, berenang dll, agar anak terlatih menggerakkan anggota badannya secara tepat dan terarah.
        • Mengajari anak berorganisasi lewat permainan monopoli atau permainan berkelompok.
      2. Untuk melatih otak kiri anak :
        • Bacakan cerita yang berkualitas dengan bahasa yang benar untuk memperkaya kosa kata anak dan melatih anak menggunakan struktur bahasa yang benar.
        • Melatih daya ingat dan logika berpikir, di antaranya dengan cara:
          • Meminta anak mengulang membaca, kemudian lakukan tanya jawab. Dengan demikian anak dibiasakan untuk berpikir dan mengingat apa yang baru dipelajarinya.
          • Sesekali orang tua membaca dan anak mendengarkan, kemudian anak ditanyai tentang materi yang baru didengarnya, untuk membiasakan anak memahami hal-hal yang didengarnya dengan cepat.
          • Bermain tebak-tebakan bentuk atau warna sambil makan atau menonton televisi, sehingga anak bisa belajar dalam suasana gembira.
          • Mengajak anak bermain dan mengamati, lalu ajak berbincang-bincang mulai dari masalah yang sederhana sampai yang rumit, misalnya mulai mengamati gunung, mengapa gunung tampak biru dari kejauhan, atau mengamati mengapa kapal laut akan hilang dari pandangan saat semakin jauh dari pantai, dsb.
        • Membiasakan anak bertindak rapi dan disiplin, misalnya : membiasakan anak meletakkan kembali barang-barang di tempatnya.
      Latihan tersebut sebaiknya dilakukan langsung oleh orang tua secara kontinyu agar otak kiri dan kanananak berkembang optimal dengan didasari kasih sayang.
      Selain itu, berikan juga nutrisi yang tepat. Menurut penelitian, nutrisi berperan 30-40% agar anak tumbuh sehat, cerdas, kuat dan kreatif.

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar